UNDUH Contoh Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Tahun Ajaran baru 2022-2023
Kelas Literasi |
Selengkapnya, contoh program Gerakan Literasi Sekolah, sebagai berikut.
HALAMAN
PENGESAHAN
PROGRAM KEGIATAN
LITERASI
BENGKEL BAHASA
DAN SENI KARATON
SDN PAJAGALAN II
KECAMATAN KOTA SUMENEP
Kecamatan : Kota
Sumenep
Kabupaten : Sumenep
Provinsi : Jawa Timur
Tahun Ajaran :
2022-2023
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Mengesahkan Kepala
SDN Pajagalan II Sumenep Hudi
Susila, S. Pd. |
Sumenep,
Ketua
Bengkel Bahasa dan Seni Karaton SDN
Pajagalan II Sumenep |
Alhamdulillah, pada kesempatan ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga program Bengkel Bahasa dan Seni Karaton SDN Pajagalan II Kecamatan Kota Sumenep dapat disusun dengan baik. Maka, harapannya program ini dapat dilaksanakan dengan maksimal. Program ini sebagai implementasi kegiatan literasi di sekolah berbasis kelas pembelajaran.
Program ini merupakan acuan pelaksanaan kegiatan literasi di SDN Pajagalan II Sumenep melalui pemanfaatan Bengkel Bahasa dan Seni Karaton sebagai wadah aktivitas literasi di sekolah. Program literasi sekolah kan berjalan apabila semua pihak bisa mendukung secara optimal, khususnya guru SDN Pajagalan II Kecamatan Kota Sumenep
Besar harapan kami, semoga program kegiatan literasi ini dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan bersama, sehingga aktivitas literasi sekolah menjadi budaya positif dalam mengembangkan kemampuan literasi siswa: membaca, menulis, berbicara serta seluruh aspek ltierasi secara umum. Diharapkan pula, pelaksanaan program ini mampu mendorong kemampuan guru dalam menerapkan program literasi di kelasnya serta meningkatkan kompetensinya sebagai guru professional.
Akhirnya, semoga program kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tentu saja, ini bukanlah program kegiatan yang sempurna. Sehingga, segenap pengurus Bengkel Bahasa dan Seni Karaton SDN Pajagalan II memohon saran dan masukannya. Salam Literasi.
Sumenep,
…..
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merdeka belajar yang digagas oleh Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memberikan ruang kepada guru untuk
melakukan berbagai inovasi dan perbaikan mutu pendidikan. Merdeka Belajar juga
memungkinkan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai
dengan minat dan bakatnya. Inovasi pembelajaran, pembelajaran berbasis pada
siswa, profil pelajar Pancasila, dan aktivitas literasi siswa menjadi bagian dari
aksi nyata Merdeka Belajar.
Tentu saja, hal ini menjadi tantangan dan peluang bagi
segenap guru. Terutama guru pada jenjang pendidikan dasar. Guru, dengan segenap
kompetensinya harus mampu mengembangkan kegiatan siswa secara simultan. Baik
kegiatan di dalam kelas, ekstrakurikuler maupun intrakurikuler. Salah satu
kegiatan pembelajaran yang perlu dikembangkan adalah pembelajaran
berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi
merupakan sebagai proses pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar
siswa. Guru harus mampu memfasilitasi siswa dalam belajar sesuai dengan
kebutuhannya. Siswa dengan karakteristik yang tidak sama atau berbeda-beda
relevan untuk diterapkan dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan
memperlakukan siswa tidak sama, sesuai kebutuhannya.
Aktivitas
Literasi Siswa
Selain itu, aktivitas yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa dan mendukung peningkatan kompetensi siswa adalah kegiatan
literasi. Aktivitas dalam
kegiatan literasi di sekolah, antara lain: membaca, melihat, menyimak, menulis,
dan berbicara. Gerakan Literasi Sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik (Kemendikbud, 2016).
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan literasi merupakan
tanggung jawab seluruh warga sekolah. Secara bersama-sama mewujudkan sekolah
yang literat. Sekolah yang secara tanggap maksimal dalam melaksanakan program
dan kegiatan literasi. Oleh karena itu, secara bertahap diharapkan seluruh
warga sekolah mampu mengembangkan kemampuannya untuk menjadi literat. Tentu
saja, sebelum siswa, guru harus dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya
dalam mengembangkan literasi di sekolah.
Dalam
pelaksanaannya, gerakan literasi sekolah seharusnya dapat melibatkan warga
sekolah (siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah,
komite sekolah, wali siswa)siswa, dan pihak eksterneal sekolah (akademisi,
penerbit, media massa, masyarakat). Selain itu, pihak atau instansi terkait juga
berperan strategis dalam mendukung kegiatan ini. Selama ini, upaya pembiasaan
yang dilakukan terhadap siswa adalah kegiatan 15 menit membaca sebelum pelajaran dimulai.
Pada
kegiatan literasi sekolah di SD dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu
tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran.
Pembiasaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah. Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat
terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah.
Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan
literasi siswa.
Pengembangan
Pada tahap
pengambangan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi melalui
kegiatan menanggapi buku pengayaan. Tujuannya adalah untuk mengasah kemampuan
siswa dalam menanggapi buku pengayaan secara lisan dan tulisan, membangun
interaksi antar siswa dan antara siswa dengan guru tentang buku yang dibaca,
mengasah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif
dan mendorong siswa untuk selalu mencari keterkaitan antara buku yang dibaca
dengan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya
Pembelajaran
Sedangkan pada
tahap pembelajaran, kegiatan literasi dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
literasi di semua mata pelajaran dengan menggunakan buku pengayaan dan strategi
membaca pada semua mata pelajaran. Tujuan kegiatan literasi pada tahap ini,
antara lain: mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan mengolah dan mengelola kemampuan
komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan
menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran. (Harsojo,
Ali. 2020. Bedah Literasi Kelas)
Peran Guru dalam Kegiatan Literasi Kelas
Kegiatan literasi kelas adalah program kegiatan literasi
yang dikembangkan oleh guru di kelas. Pada hakikatnya kegiatan literasi kelas
merupakan kegiatan guru dan siswa yang terprogram.
Praktik kegiatan literasi kelas dilaksanakan setiap hari
secara terjadwal. Ragam kegiatan lterasi kelas akan dibahas pada bagian
tersendiri. “Hidup matinya” kegiatan literasi kelas juga bergantung kepada
peran dan fungsi strategis guru. Guru memegang kendali dalam pelaksanaan
kegiatan literasi kelas. Akan tetapi, pada pelaksanaannya, guru juga
memperhatikan saran dan masukan dari pihak lain. Misalnya saran dan masukan
dari guru lain, kepala sekolah, wali siswa atau bahkan dari siswa sendiri.
Peran guru sebagai inisiator menjadikan guru selalui
mampu menginisiasi kegiatan literasi kelas. Inisiasi guru dimulai dari
perencanaan program, pelaksanaan hingga evaluasi. Secara teknis, guru juga
menginisiasi ragam kegiatan literasi kelas yang akan dilaksanakan. Guru juga
mengambil inisiatif bentuk kegiatan literasi yang harus dilakukan siswa. Bahkan
pada tataran praktik atau menulis, guru juga memberikan inisiatif kepada siswa
mengenai pelaksanaan, bentuk dan ragam kegiatan literasi kelas yang efektif dan
efisien.
Selain itu guru berperan sebagai motivator literasi. Guru juga harus dapat memotivasi siswa agar senantiasa
bersemangat dan konsisten dalam melaksanakan program kegiatan literasi kelas
ini. Komitmen siswa dalam menulis atau membaca sebagai bagian dari kegiatan
literasi juga penting. Motivasi guru dapat melalui pemberian reinforcement atau penguatan kepada siswa. guru juga memberikan
apresiasi kepada siswa aktif dalam kegiatan literasi
Dalam kegiatan literasi kelas, guru juga berperan
sebagai fasilitator bagi siswa. Guru harus mampu memfasilitasi kebutuhan
pengetahuan dan kecakapan siswa dalam melaksanakan kegiatan literasi kelas.
Misalnya, guru memfasilitasi siswa dengan bimbingan dalam menemukan ide pokok,
menentukan unsur berita, memprosakan puisi, menulis pantun, meresum bacaan dan
sebagainya.
Guru juga berperan sebagai konselor. Maksud konselor di sini sebatas peran guru dalam memberikan
bimbingan, membantu pemecahan masalah, menguatkan psikologis siswa dan
memberikan solusi alternatif atas persolan yang dihadapi siswa. Sederhananya,
guru menerima curhatan siswa tentang kesulitannya dalam melaksanakan kegiatan
literasi ini. Kemudian, secara personal guru dapat memanggil siswa tersebut dan
memberikan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya. Misalnya, siswa
kesulitan memprosakan puisi (pada kelas tinggi), belum memahami cara menentukan
unsur berita dan sebagainya.
Guru, sebagai penggagas kegiatan literasi kelas tentu
saja akan melaksanakan fungsinya untuk mengevaluasi kegiatan tersebut secara
berkesinambungan. Evaluasi guru terhadap kegiatan literasi kelas dimaksdukan
untuk mendapatkan umpan balik dari siswa (terutama), maupun dari pihak lain
agar pelaksanaan kegiatan literasi kelas semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dicetuskan program kegiatan literasi sekolah dalam proses pendidikan di
sekolah. Sehingga, kegiatan literasi sekolah di SDN Pajagalan II Sumenep
dilaksanakan dalam kerangka Bengkel Bahasa dan Seni Karaton Sumenep SDN
Pajagalan II Sumenep
B. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikemukakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam program kegiatan literasi sekolah, antara lain sebagai berikut.
a. Tujuan Umum
1.
Untuk meningkatkan
mutu pembelajaran di kelas melalui peningkatan kemampuan
literasi siswa dan guru.
2.
Untuk
meningkatkan mutu dan profesional guru dalam berkarya, berliterasi dan
3.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan literasi di sekolah.
b. Tujuan Khusus
1.
Memperluas wawasan dan
pengetahuan guru tentang literasi
dan numerasi.
2.
Meningkatkan
kompetensi keprofesian berkelanjutan guru melalui implementasi
literasi berbasis kelas.
3.
Memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengaktualisasikan pengalamanyan yang diwujudkan dalam karya.
4.
Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan berbahasa bagi
siswa dan guru.
5.
Memberdayakan siswa dalam menghasilkan karya literasi.
6.
Meningkatkan mutu
proses pendidikan dan pembelajaran berbasis literasi kelas yang tercermin dari peningkatan hasil
belajar peserta didik.
C. Sasaran
Sasaran Program dan Kegiatan Literasi Sekolah, di SDN
Pajagalan II Sumenep:
1. Guru Kelas I - VI
2.
Siswa Kelas I –
VI
D. Hasil yang Diharapkan
1.
Kompetensi guru yang semakin meningkat menuju guru
profesional
2.
Kinerja guru semakin baik dan akan diimbaskan kepada guru lainnya.
3.
Menguasai dan mampu
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dan merdeka belajar
4.
Mampu dan terampil
dalam mengembangkan Kurikulum Merdeka dalam konteks Literasi dan Numerasi yang
bermakna.
5.
Memiliki kemampuan
dalam mengimplementasikan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan berbasis Literasi dan Numerasi serta berorientasi
kepada peserta didik.
6.
Guru dapat mengelola dan mengembangkan literasi berbasis kelas dengan lebih baik.
7.
Guru mampu
mengembangkan literasi siswa berbasis produk literasi.
E. Manfaat
1. Bagi Siswa
a.
Siswa dapat mengikuti pembelajaran yang menyenangkan, bermakna dan bermutu berbasis
literasi kelas.
b.
Meningkatkan prestasi
belajar siswa melalui implementasi
kelas literasi pembelajaran.
c.
Terpenuhinya
kebutuhan belajar siswa dengan kecakapan literasi yang memadai.
d.
Menjadi out put
pendidikan yang berkualitas dan memiliki kecakapan yang dibutuhkan oleh siswa.
2. Bagi Guru
a.
Memiliki peluang untuk
meningkatkan kompetensi guru berbasis Literasi.
b.
Meningkatkan
keprofesionalan guru secara koprehensif dan berkesinambungan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai motivator dan fasilitator.
c.
Menghasilkan karya dan produktivitas literasi guru.
d.
Memahami masalah
dan solusi alternatif pembelajaran berbasis literasi.
3. Bagi Sekolah
a.
Memiliki guru-guru yang professional
dan mampu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah berbasis literasi dan numerasi.
b.
Meningkatnya efektifitas kegiatan belajar di sekolah berbasis literasi dan numerasi.
c.
Meningkatnya
mutu pendidikan di sekolah melalui GLS.
d.
Dapat
memperbaiki pola pelaksanaan kegiatan pendidikan yang lebih maju dan produktif.
BAB II
PROGRAM KEGIATAN
A. Visi
Terwujudnya tenaga
pendidik yang profesional dsn memliki kompetensi memadai dalam mewujudkan merdeka belajar menuju
pendidikan yang bermutu dan literat.
B. Misi
1. Meningkatkan kompetensi guru yang memiliki kecakapan literasi dan pengetahuan yang luas dan berkembang yang relevan
dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan
2. Meningkatkan kemampuan guru memilih dan menggunakan berbagai metode di dalam
proses belajar mengajar yang berorientasi pada literasi pembelajaran.
3. Meningkatkan Mutu Pembelajaran melalui pengembangan
keprofesian guru secara berkelanjutan serta berkarya literasi.
4. Mewujudkan mutu pendidikan
di sekolah berbasis GLS yang lebih baik dan relevan dengan tuntutan
perkembangan zaman.
B. Dasar Hukum
1.
Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4.
Peraturan
Mendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
5.
Peraturan
Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
6.
Peraturan
Mendiknas No. 12 tahun
2007 tentang Standar Pengawas
7.
Peraturan
Mendiknas No. 13 tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah
8.
Peraturan
Mendiknas No. 16 tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
9.
Peraturan
Mendiknas No. 19 tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
10. Peraturan Mendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian
11. Peraturan Mendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Sarana
Prasarana
12. Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
13. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi
pekerti.
14. Keputusan
Kepala SDN Pajagalan II Tentang GLS
15. Hasil Rapat
Dewan Guru tentang GLS
C. Identifikasi Kegiatan
Literasi Sekolah
NO. |
Masalah (Gejala) |
Penyebab Masalah |
Alternatif Pemecahan
Masalah |
(1) |
(2) |
(3) |
(4) |
1. |
Minimnya aktivitas membaca |
Kurangnya pembimbingan guru terhadap siswa |
Literasi Membaca |
2. |
Minimnya kemampuan menulis siswa |
Kurangnya pembimbingan guru terhadap siswa |
Literasi Menulis |
3. |
Minimnya produk literasi siswa |
Kurangnya pembimbingan guru terhadap siswa |
Literasi dan Numerasi |
4. |
Minimnya aktivitas literasi di kelas |
Kurangnya pembimbingan guru terhadap siswa |
Literasi berbasis kelas |
5. |
Minimnya taman baca |
Belum ada taman baca |
Taman Baca Sekolah |
6. |
Minimnya aktivitas di Perpustakaan |
Kurangnya pembimbingan guru terhadap siswa |
Literasi di Perpustakaan |
7. |
Minimnya kemampuan guru berliterasi |
Kurang bakat dan minat berliterasi |
Pelatihan dan Workshop literasi |
8. |
Minimnya guru berkarya |
Kurang bakat dan minat berliterasi dan berkarya |
Pelatihan dan Workshop literasi |
9. |
Pengembangan diri guru kurang maksimal |
Kurang bakat dan minat berliterasi dan mengembangkan diri |
Pelatihan dan Workshop literasi |
D. Program Kegiatan
Literasi Sekolah
Program Utama
a. Program Rutin
1) Kegiatan literasi
kelas sebelum pembelajaran
2) Menulis produktif di
kelas
3) Mengisi buku kontrol
literasi
4) Membaca dan menulis di
perpustakaan
5) Memanfaatkan taman
baca sekolah
b.
Program Pengembangan
1) Penguatan literasi
siswa berkarya
2) Literasi berbasis
sekolah: bazar, pramuka, upacara bendera,
Program Unggulan
a.
Program Rutin
1.
Siswa menulis di
buku Literasi
2.
Siswa menulis
diary
3.
Literasi Mading
b.
Program Pengembangan
1.
Siswa menulis
buku
2.
Majalah sekolah
BAB III
DIMENSI DAN
INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN LITERASI
Dimensi dan Indikator Program Kegiatan Literasi
Sekolah Berbasis Kelas
No. |
Dimensi |
Indikator |
Keterangan |
1. |
Literasi |
1. Literasi Baca Tulis 2. Literasi Numerasi 3. Literasi Finansial 4. Literasi Sains 5. Literari Digital 6. Literasi Budaya dan
Kewargaan Negara |
Sumber:
GLN Kemdikbud |
2. |
Bedah
Kelas |
1. Pewarnaan Kelas 2. Perpustakaan Mini (Pojok Baca) 3. Rak buku horizontal 4. Backround untuk papan pajangan karya dua dimensi 5. Meja atau bangku
hias untuk pajangan karya tiga dimensi 6. Pohon literasi 7. Papan pengumuman 8. Pojok interaksi sosial 9. Sudut baca 10. Gambar tematik 11. Poster berkarakter 12. Poster tematik 13. Papan kreativitas
dan inspirasi siswa 14. Letak LCD
proyektor 15. Pojok interaksi siswa (pasar)
|
Berdasarkan
pengalaman dan yang telah dipraktikkan di kelas V SDN Pajagalan 2 tempat saya
mengajar |
3. |
Perangkat
Kegiatan Literasi Kelas |
1.
Jurnal Literasi Siswa 2.
Jurnal Literasi Guru 3.
Buku Penghubung 4.
Jadwal Kegiatan Literasi Kelas 5.
Papan Kreativitas Siswa 6.
Literasi Finansial Bazar Sekolah 7.
Lembar Kunjungan Wisata Literasi
|
Berupa
format dan buku |
4. |
Program
Kegiatan Literasi Kelas |
Kegiatan
Literasi Kelas Awal a. Membaca Mandiri b. Membacakan Nyaring c. Membaca Bersama d. Mendongeng e. Menuliskan dan
Menyanyikan Lagu Nasional f. Menggambar
Kegiatan
Literasi Kelas Tinggi a. Membaca Senyap b. Membaca Nyaring c. Guru Bercerita d. Siswa Bercerita e. Siswa Menyaksikan
Berita Audio Visual f. Siswa Menyimak Berita
Radio g. Siswa Menulis
Kegiatan Hari Minggu h. Siswa menulis
Prediksi Gambar Bercerita i.
Siswa Mendeskripsikan Benda Konkret j.
Siswa Menulis Cerita Bebas k. Siswa Mencipta Puisi l.
Siswa Mendeklamasikan Puisi m. Siswa Mengiklankan
Produk n. Siswa Menulis Cerita
Berdasarkan Gambar o. Siswa Berdialog
Kegiatan
Literasi Masa Pandemi a. Siswa Membaca Buku b. Siswa Menulis Puisi
Tema Korona c. Siswa Bermain Peran
dengan Orang Tua d. Siswa Menulis Cerita
Tema Korona e. Siswa Berdialog
Secara Virtual
|
Berdasarkan
pengalaman dan yang telah dipraktikkan di kelas V SDN Pajagalan 2 tempat saya
mengajar |
5. |
Kegiatan
Literasi di Sekolah |
1. Kegiatan Tengah
Semester 2. Wisata Literasi 3. Upacara Bendera 4. Kegiatan Pramuka 5. Pembinaan Siswa
Unggulan
|
Mengintegrasikan
kegiatan literasi siswa dengan kegiatan sekolah |
6. |
Produk
atau Hasil Literasi Kelas |
1. Tulisan dalam Jurnal
Siswa 2. Buku Mini Cerita
Bergambar 3. Cerpen 4. Puisi 5. Buku Karya Siswa
|
Berdasarkan
hasil kegiatan literasi kelas di SDN Pajagalan 2 Sumenep 3 tahun terakhir |
7. |
Program
Literasi pada Hari Besar Nasional |
1. Menentukan Kegiatan
Literasi HBN 2. Membuat Poster 3. Lomba 4. Parade Karya Siswa 5. Permainan 6. Menggambar 7. Menulis 8. Memutar film 9. dll |
Berdsarkan
hasil musyawarah sekolah |
Catatan:
Pelaksana utama
kegiatan literasi kelas adalah guru kelas. Tetapi terus mengadakan diskusi
dengan pihak lain untuk kemajuan literasi di sekolah.
Dimensi dan Indikator Program Kegiatan Seni Tari
dan Suara
No. |
Dimensi |
Indikator |
Keterangan |
1. |
Seni |
1. Menyusun jadwal
pembinaan seni tari 2. Menyusun aktivtias
detail pembinaan 3. Mengidentifikasi
minat bakat siswa |
Tim
Literasi Seni |
2. |
Program
Seni Tari |
|
|
3. |
Program
Seni Suara |
|
|
Dimensi dan Indikator Program Kegiatan Keagamaan
No. |
Dimensi |
Indikator |
Keterangan |
1. |
Seni
Keagamaan Hadrah Ar Rahman |
|
|
2. |
|
|
|
3. |
|
|
|
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Merujuk pada merdeka belajar yang
digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka saat ini cukup
memberikan ruang kepada guru untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan melalui
program literasi sekolah ini. Maka, kesadaran tanggung jawab untuk mengembangkan diri dan keinginan untuk meningkatkan kualitas diri menajdi guru profesional adalah sebuah keniscayaan. Termasuk mengembangkan
program literasi sekolah berbasis kelas.
Pada gilirannya bermuara pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah
Dasar, maka eksistensi guru dalam mengembangkan kegiatan literasi harus dapat
menjawab tantangan dunia pendidikan di masa kini dan mendatang. Sekolah tanpa
karya akan mengalami ketertinggalan. Berarti, warga sekolah juga akan mengalami
keterlambatan mengakses informasi berbasis literasi.
B. Rekomendasi
Untuk meningkatkan
pelaksanaan kegiatan program literasi sekolah, maka direkomendasikan sebagai
berikut.
a.
Setiap guru di
SDN Pajagalan II yang secara langsung dapat mempraktikkan program literasi di
kelasnya.
b.
Kepala Sekolah
dan Pengawas yang secara langsung membina terwujudnya program lliterasi
sekolah.
c.
Pihak terkait,
Dinas Pendidikan yang membawahi seluruh lembaga satuan pendidikan sekolah dasar
di Kabupaten Sumenep, dapat memberikan dukungan terlaksananya program literasi
sekolah, di SDN Pajagalan II Sumenep.
Keren banget Pak Alee. Terima kasih sudah berbagi. Barakallah.
ReplyDeleteMantap pak
ReplyDeleteKeren, Kota kelahiran sendiri ternyata
ReplyDeleteBagai mana cara mengunduh file nya
ReplyDeleteSelalu mantap Kang! Sungguh bermanfaat. Htr nuhuuun!
ReplyDeleteSangat bermanfaat bagi kami
ReplyDeleteIni sangat diperlukan
ReplyDeleteterima kasih atas pencerahannya. sangat bermanfaat
ReplyDeleteMantap tenan👍
ReplyDeletekereen,, boleh adobsi ya bapak
ReplyDelete