Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Berkomunikasi Efektif dengan Anak



Cara Berkomunikasi Efektif dengan Anak
Ali Harsojo, M.Pd

Komunikasi : Suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak (penyampai) ke pihak lain (penerima) sedemikian rupa sehingga terdapat pengertian antara kedua belah pihak
Komunikasi dikatakan efektif jika:
Penyampai =penerima / “ABC” = “ABC”
PRINSIP KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Prinsip 1 : Gunakan kalimat positif
Kalimat positif ?
Kalimat yang tidak mengandung ancaman, celaaan, larangan
Mengapa menggunakan kalimat positif?
 Anak merasa nyaman karena tidak dicela, tidak diancam dan tidak dilarangl
 anak yang sering mendengar kalimat negatif cenderung menjadi peragu, takut salah, kreativitas terhambatl
 Dengan kalimat positif apa yang akan kita sampaikan menjadi jelasl
Prinsip 2: Kontak mata dan posisi sejajar
Mengapa perlu ada kontak mata dan posisi sejajar
 Anak merasa dihargai karena langsung dipandang matanyal
 Anak tidak perlu mendongak. Posisi mendongak secara fisik tidak nyaman. Secara psikologis anak merasa tidak berdayal
Prinsip 3: Gunakan bahasa tubuh yang positif
Gerakan tubuh juga menunjukkan arti, pahami bahasa tubuh anak dan bantu anak untuk mengungkapkannya dalam bentuk bahasa lisan. Bahasa tubuh negatif membuat anak memiliki kesan negatif untuk pesan yang ingin kita sampaikan
Contoh: Sentuhan – Pelukan – Senyuman – Ekspresi – Posisi terbuka
Prinsip 4 : Pertanyaan terbuka
Contoh :
 Tadi ke sekolah naik apa?l
 Warna sepatumu merah ya?l
 Adik sudah makan?l
 Mau mandi nggak?l
 Bagaimana tadi main bolanya?l
Apa itu pertanyaan tertutup dan terbuka?
Pertanyaan tertutup hanya menghasilkan 1 jawaban
Pertanyaan terbuka memungkinkan anak untuk memberikan jawaban panjang dan bermacam-macam.
Pertanyaan terbuka seringkali diawali dengan kata: “mengapa….”,“bagaimana…”
Prinsip 5: Mendengarkan aktif
Apa itu mendengarkan aktif?
Berupaya mendengarkan apa yang disampaikan anak, jika perlu menanggapi. Upayakan
komunikasi 2 arah. Mendengar aktif ditandai dengan adanya: Kontak mata serta respon: mengiyakan, mengulang, bertanya, ekspresi non verbal, menegaskan
Prinsip 6 : Hindari labelling
Labeling adalah memberikan cap kepada anak dengan kata kata, labeling positif atau negatif sama sama kurang baik, karena jika anak ter biasa dengan ucapan labeling (mengecap) anak akan merasa paling (lebih/kurang) dari yanglain. Terbiasa dengan label negatif anak akan merasa minder dll.terbiasa dengan labeling positif anak akan merasa paling lebih, bahayanya ketika anak mulai menganjak dewasa dan hidup di komunitas yang baru (dilingkungan luar) anak jadi merasa tidak mau kalah dari teman yang lainnya.
Contoh kalimat yang mencap pada anak?
 “Dasar bodoh! Mencuci tangan saja tidak bisa”l
 “Kamu selalu saja meminum air yang belum matang”l
 “Kamu tidak pernah mandi ya..?l
 “Hebat, kamu buang sampah di tempatnya, kamu memang anak paling pinter!”l
Gunakan saja pujian yang sederhana dan tidak melebih lebihkan.
 Ibu senang kamu sudah bisa membuang sampah pada tempatnya..l
Prinsip 7 : Hindari menggunakan bahasa bayi
Gunakan bahasa sederhana, dan Bicaralah dengan cara dan ekspresi yang wajar. Agar anak tahu bagaimana pengucapan yang benar. Anak itu belajar dari apa yang didengar dan dilihat. Kalau kita berkomunikasi menggunakan bahasa bayi (misal: mimik cucu) tentunya si anak juga akan meniru apa yang di dengarnya.
Prinsip 8 : Gunakan pesan aku / saya
Sampaikan apa yang kita rasakan, bukan apa yang kita ingin orang lain lakukan
Misal : dasar kamu itu, kenapa kamu tidak rapikan mainanmu
Harusnya….
kita – (perasaan kita) – kalau – (perilaku anak) – karena – (akibat perilaku anak)
Ibu – sedih – kalau – kamu tidak merapikan mainanmu – karena – setelah itu kamu akan bingung mencarinya
Dengan pesan aku / saya anak jadi merasa kan bahwa, anak itu tau perasaan ibu kalau sianak tidak merapikan mainannya.
Delapan prinsip tersebut hendaklah kita lakukan ketika kita berkomunikasi dengan anak

Post a Comment for "Cara Berkomunikasi Efektif dengan Anak"