Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dua Malaikat Hidupku

sumber gambar: https://www.sislin76

Dua Malaikat Hidupku

Nur Jannah

 

Bagi seorang ibu yang mencintai dengan tulus, perasaan sayang terhadap anak kandung maupun anak angkat tidak ada bedanya. Seperti perempuan ini yang harus merelakan berpisah dengan anak kandungnya yang dirawat dari bayi untuk diadopsi.

Berawal dari kisah pada tanggal 7 Nopember 1974 lahirlah seorang bati perempuan yang diberi nama SITI NUR JANNAH. Bayi perempuan itu lucu dan manis. Menginjak usia satu tahun bayi tersebut diadopsi oleh budenya (saudara dari ibu). Sebab, beliau tidak mempunyai anak. Bayi yang semula bernama SITI NUR JANNAH, akhirnya diubah menjadi NUR JANNAH. Mengapa? Sebab pada saat itu sering sakit-sakitan. Seperti kebiasaan di daerah tempat tinggal saya, jika anak sakit-sakitan, maka namanya akan diubah.

Nur Jannah, nama yang begitu indah yang artinya Cahaya Surga. Harapannya agar kelak menjadi anak yang salehah selamat dunia akhirat. Masa kecil saya lewati bersama ibu yang mengasuh saya. Saya tidak menyadari bahwa ibu yang telah membesarkan saya adalah bude saya. Saya sangat sayang terhadap ibu dan yakin beliau ibu kandung saya.

Ibu begitu sangat menyayangi saya. Hari demi hari saya lewati bersama beliau. Hingga sampai pada pengujung masa studi saya tepatnya di IKIP SURABAYA jurusan D2 PGSD, berawal dari situ cerita ini akan dimulai.

Saya bertemu dengan seseorang yang telah menaklukkan hati saya, sebuah cerita yang haru biru. Sebelum pernikahan saya dengan jejaka tersebut saya dipanggil Bapak dan Ibu. Akhirnya ibu menceritakan kisah saya dari awal sampai akhir, saat itu. Awalnya saya kurang percaya.

Seiring dengan bejalannya waktu saya percaya dan harus menerima semuanya. Saya kuatkan hati ini. Perasaan saya ada di antara dua pilihan. Sedihkah atau bahagia. Saya merenung dan bermunajat kepada Allah SWT, Tuhan Yang Esa. Akhirnya pikiran dan perasaan saya menjadi lega, bahagia dan tenang.

Begitu bahagianya saya karena memilki dua orang ibu yang begitu sangat menyayangi, mencintai, dan mengasihi, saya ciumi kedua ibu tersayang tersebut. Beliau adalah malaikat dalam hidup saya, Beliau inspirator dan penyemangat saya. Tanpa beliau saya tidak akan menjadi seperti sekarang ini.

Sekarang kedua ibu tersebut sudah tiada. Hanya doa yang bisa saya panjatkan. Ibu RA. JUHARIYAH adalah ibu yang sudah melahirkan saya dan Ibu WARINA SALAM yang sudah merawat, membesarkan dan mengasuh saya.

Nama beliau berdua selalu saya ingat dalam doa-doa saya. Saya menyadari,  tak mungkin mampu membalas segala pengorbanannanya. Biarlah Allah yang Maha Kaya yang akan memberikan ganjaran pahala yang setimpal yang lebih besar dari segala kebaikan selama ini.

Hari ini hari ibu. Saya jadi teringat dengan salah satu karya MELLY GOESLOW yang begitu menyentuh hati dan perasaan,yaitu lagu dengan judul BUNDA.

Berikut lagunya:

BUNDA

Kubuka album biru

Penuh debu dan usang

Kupandangi semua gambar diri

Kecil, bersih, belum ternoda

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka, diriku s'lalu dimanja

Kata mereka, diriku s'lalu ditimang

Nada-nada yang indah S'lalu terurai darinya

Tangisan nakal dari bibirku

Takkan jadi deritanya T

angan halus dan suci T'lah mengangkat tubuh ini

Jiwa-raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan

Kata mereka, diriku s'lalu dimanja

Kata mereka, diriku s'lalu ditimang Oh,

Bunda, ada dan tiada dirimu 'Kan selalu ada di dalam hatiku

Pikirku pun melayang

Dahulu penuh kasih

Teringat semua cerita orang

Tentang riwayatku

Kata mereka, diriku s'lalu dimanja

Kata mereka, diriku s'lalu ditimang

Oh, Bunda, ada dan tiada dirimu 'Kan selalu ada di dalam hatiku

 

Saya rindu beliau berdua, dua malaikat hidupku tempatkan mereka di syurga-Mu ya Allah selamat hari ibu jasamu dan perjuangan mu akan selalu terpatri dalam sanubariku. terimakasih yang tak terhingga Al-fatihah buat kedua Malaikat hidupku Sumenep, 221222.

 

Tentang Penulis


Nung'74, Nur Jannah, lahir di Kabupaten Sumenep 7 Nopember 1974. Sampai sekarang menetap di Kabupaten Sumenep. Saya menyelesaikan pendidikan dasar di SDN RUBARU I pada th 1987, melanjutkan di SMPN I RUBARU dan SMAN I AMBUNTEN, lulus th 1990 dan 1993.

Alumni dari IKIP SURABAYA jurusan D2 PGSD lulus tahun 1987 ,Tahun 1999 diangkat sebagai PNS karena sekolah saya Ikatan dinas,saya di tugaskan di pulau Giliyang Desa Bancamara, tepatnya di SDN BANCAMARA 3 yang dekat dengan Oksigen terbesar ke dua di dunia, Tahun 2007 melanjutkan ke SI PGSD UNIVERSITAS TERBUKA JURUSAN GURU KELAS,lulus tahun 2010.saya bertugas di SDN BANCAMARA 3 selama 8 tahun, tahun 2008 saya mutasi ke SDN  DARAMISTA I Kecamatan Lenteng,tahun 2018 saya mutasi ke SDN PAJAGALAN II sampai sekarang,

Pembaca bisa menghubungi saya dari email . nurjannah717@guru.sd.bel.id


Post a Comment for "Dua Malaikat Hidupku "